Selamat Datang di situs resmi Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia, kabupaten kutai kartanegara selamat menikmati, bersama etam membangun pelajar dengan berbasis imtaq dan iptek di odah kita.

KONFRENSI WILAYAH KALTIM KE 15

pemilihan dan pelantikan pengurus wilayah periode 2011-2013.

Lambang PII, dan badan otonom serta Keluarga Besar

sejak 1947 berkiprah memajukan pendidikan di indonesia

Peringatan Hari jadi PII tahun 2012

Mengundang dai kondang "ustadz Azhari nasution" dai muda pilihan ANTV

Aksi Kemanusiaan

Galang Dana Untuk Korban kebakaran

Dialog pelajar

bekerjasama dengan korps brigade PII kaltim dalam rangka hari pahlawan

Agenda Selanjutnya Leadership Basic Training di Tenggarong, Kutai Kartanegara SMA Negeri 2 Tenggarong. Pada Tanggal 25 - 31 Juli 2012

Sabtu, 22 September 2012

Membangun Budaya Membaca Indonesia


Minat baca masyarakat Indonesia masih sangatlah rendah, orang lebih memilih menonton televisi daripada membaca. Menurut Badan Pusat Stastistik (BPS) pada tahun 2006, masyarakat Indonesia lebih memilih nonton televisi (89,5 %) dan / atau mendengarkan radio (40,3 %) ketimbang membaca Koran (23,5%). Hal ini sungguh memprihatinkan.
Jika kita menilik Negara Jepang, membaca membaca merupakan suatu kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Orang yang membaca sangat mudah ditemui di bis-bis kota, keretea-kereta listrik dan di tempat-tempat umum lainnya.Dan mereka tidak enggan untuk membawa buku disetiap aktivitas mereka. Lalu bagaimana meningkatkan minat membaca di negara kita, agar membaca menjadi sebuah kebutuhan dan bisa membudaya?
Permasalahan
Minat membaca masyarakat kita yang masih rendah bisa dipengaruhi oleh beberapa factor. Kurangnya fasilitas perpustakaan  merupakan salah satu penghambat untuk membaca. Juga kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingya pengetahuan. Dengan membaca pengetahuan dan wawasan kita semakin luas. Tingkat melek baca masyarakat kita juga masih rendah. Jika budaya membaca menyebar bagaikan virus endemik di masyarakat kita, tentu penghargaan terhadap ilmu pun menjadi meningkat. Membaca merupakan jabatan ilmu dan urat nadi kehidupan yang dapat menjadikan bangsa kita lebih terhormat.
Tujuan
Dengan terbentuknya masyarakat yang gemar membaca dan fasilitas yang memadai maka akan terwujud suatu budaya membaca. Dengan begitu kualitas masyarakat kita lebih meningkat. Jika masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang maju dalam ilmu pengetahuan, maka akan turut serta dalam pembangunan bangsa ini. Kita bisa mengejar ketertinggalan kita dari negara-negara yang sudah maju. Dengan begitu kesejahteraan dan kemakmuran rakyat akan meningkat.
Landasan Teori
  1. Perpustakaan diartikan sebuah ruangan atau gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca bukan untuk dijual ( Sulistyo Basuki , 1991 ).
  2. Perpustakaan merupakan kumpulan buku, manuskripsi dan bahan pustaka lainnya yang       digunakan untuk keperluan studi atau bacaan, kenyamanan atau kesenangan ( Webster’s Third  Edition International Dictionary ,1961).
  3. Tingginya budaya gemar membaca, mengakibatkan meningkatnya minat membaca. Minat membaca ditunjukan dengan keinginan yang kuat untuk melakukan kegiatan membaca (Darmono,2001).
  4. Dr.Aidhbin Abdullah al-Qarni, dalam b manfaatmembaca,yaitu diantaranya sebagaiberikut:
1.Membaca menghilangkan kecemasan dan kegundahan.
2.Ketika sibuk membaca, seseorang terhalang masuk ke dalam kebodohan.
3. Kebiasaan  membaca membuat orang terlalu sibuk untuk bisa berhubungan dengan orang-orang malas dan tidak mau bekerja.
4. Dengan sering membaca, orang bisa mengembangakan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata.
5. Membaca membantu mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir.
6. Membaca meningkatkan pengetahuan seseorang dan meningkatkan memori dan pemahaman.
7. Dengan membaca, orang mengambil manfaat dari pengalaman orang lain: kearifan orang bijaksana dan pemahaman prasarjana.
8. Dengan sering membaca, orang mengembangkan kemampuannya; baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinyadalamhidup.
9.Membaca membantu seseorang untuk menyegarkan pemikirannya dari keruwetan dan menyelamatkan waktunya agar tidak sia-sia.
10. Dengan sering membaca, orang bisa menguasai banyak kata dan mempelajari berbagai tipe dan model kalimat, lebih lanjut lagi ia bisa meningkatkan kemampuannya untuk menyerap konsep dan untuk memahami apa yang tertulis “diantara baris demi baris” (memahami apa yang tersirat).

5. Jumlah toko buku di jepang sama dengan jumlah toko buku di amerika serikat(Bunkanews) minat baca merupakan sesuatu yang kompleks yang melibatkan ketrampilan membaca sekaligus lingkungan yang melingkupinya.(Susan Burns,1998)
6. Pada masa 0-2 tahun perkembangan otak anak sangat pesat (80% otak manusia dibentuk pada periode 2 tahun pertama) dan amat reseptif (gampang menyerap apa saja dengan memori yang kuat).(Fauzil Adhim,2007)
Pembahasan
Menurut Susan Burns dalam bukunya Starting Out Right (1998) minat baca merupakan sesuatu yang kompleks yang melibatkan ketrampilan membaca sekaligus lingkungan yang melingkupinya. Fasilitas merupakan salah satu faktor untuk membentuk masyarakat gemar membaca. Dengan membangun fasilitas yang memadai sebagai sarana untuk membaca, maka masyarakat baca dapat terbentuk. Fasilitas perpustakaan haruslah tersebar rata di setiap daerah-daerah diseluruh Indonesia, dengan begitu peluang masyarakat untuk membaca semakin besar dan juga stimulasi membaca sesama warga masyarakat juga semakin besar. Mungkin disetiap RT didirikan sebuah perpustakaan umum atau rumah baca sebagai sarana untuk mengembangkan minat baca masyarakat kita, sekaligus sebagai tempat untuk berbagi ilmu dan sarana bersosialisasi. Pengelolaannya dapat diserahkan pada RT atau kelompok kegiatan masyarakat di desa-desa.
Kita patut mencontoh negara Jepang, dimana di setiap daerah pedesaan tersedia sarana perpustakaan yang memadai, dan sangatlah mudah ditemui. Sehingga masyarakat yang kurang mampu pun dapat membaca buku-buku yang berkualitas. Jumlah toko buku di negara Jepang juga sangat banyak. Menurut Bunkanews (situs khusus tentang media massa berbahasa Jepang), jumlah toko buku dinegara Jepang sama dengan jumlah toko buku di Amerika Serikat. Bisa dibayangkan , banyak sekali toko buku disana, sangat mudah untuk dijangkau dan berada sangat dekat dengan masyarakat Jepang. Hal itu menunjukkan tingginya apresiasi masyarakat Jepang terhadap budaya membaca. Mereka juga senang mendokumentasikan pengetahuan yang mereka peroleh sebagai pengetahuan praktis, yang bermanfaat untuk diri mereka sendiri ataupun untuk orang lain. Bagaimana di Indonesia? Toko buku belumlah menjangkau di seluruh pelosok negeri ini. Di Jogja sendiri toko buku hanya berada di pusat-pusat kota. Didaerah pedesaan yang ada hanyalah toko alat tulis. Ya, walaupun ada kaitannya dengan buku tetapi itu  hanya alat untuk menulis saja. Kurangnya fasilitas inilah yang menyebabkan masyarakat kita enggan untuk membaca,serta harga buku yabg masih mahal yang mtnjadi permasalahan bagi masyarakat yang kurang mampu untuk membeli. Masih menurut Bunkanews, toko buku bekas atau tua menempati prosentase sepertiga jumlah toko buku. Artinya, jumlah toko buku bekas sepertiga jumlah toko buku baru. Hal ini tentu memudahkan para konsumen buku, sehingga dapat membeli buku dengan harga yang murah dan terjangkau. Selain itu bisa menemukan buku yang sangat bernilai tetapi sudah tidak diterbitkan lagi.
Fasilitas yang sangat memadai membuat budaya membaca masyarakat Jepang sudah melekat kuat dengan keseharian mereka. Mereka tidak enggan untuk membawa buku disetiap aktivitas mereka. Lalu bagaimana dengan masyarakat kita? Masyarakat kita sudah terlanjur difokuskan dengan acara-acara televisi yang belum tentu edukatif. Banyak waktu yang tersita hanya untuk menonton televisi. Mungkin itu terjadi karena hampir seluruh masyarakat Indonesia mempunyai televisi, dan televisi adalah satu-satunya sarana hiburan dan sarana untuk mendapat informasi.Budaya membaca selama ini hanyalah sekedar untuk memenuhi pelajaran di sekolah atau untuk pekerjaan tertentu, membaca bukanlah sebagai suatu kegemaran. Itulah yang membedakan masyarakat kita dengan masyarakat jepang, seharusnya perpustakaan juga tersebar merata di seluruh daerah di Indonesia, sehingga minat masyarakat   untuk membaca meningkat, karena sarana untuk membaca dapat dengan mudah ditemui. Bagaimana rakyat indonesia mau maju jika pendidikan masih mahal di negeri ini.
Generasi muda harus diberikan ruang ilmu yang lebih luas agar mereka dapat menggali potensi yang ada pada diri mereka, karena mereka adalah penerus perjuangan bangsa ini, dan tantangan kedepan akan semakin sulit. Agar perpustakaan mempunyai daya tarik untuk dikunjungi maka harus ada sesuatu yang dapat menarik minat orang untuk mengunjungi perpustakaan, mungkin sebuah perpustakaan disediakan hot spot area agar orang betah untuk berlama-lama di perpustakaan. Selain membaca-baca buku mereka juga dapat mengakses informasi yang mereka inginkan. Menurut hasil riset Yahoo! yang dilakukan di Indonesia.
Riset yang digelar bersama dengan TNS Indonesia itu diungkapkan Yahoo! Indonesia dalam konferensi pers yang digelar di Le Meridien Hotel, Jakarta, Jumat (20/3/2009). Disebutkan bahwa, dalam satu bulan terakhir, 1 dari 3 penduduk perkotaan di Indonesia mengakses internet. dari seluruh pengakses internet di Indonesia disebutkan didominasi oleh pengguna remaja. Remaja usia 15-19 tahun disebut mencakup 64 persen dari pengguna internet di Indonesia. Apa yang dilakukan pengguna internet saat online? Survey itu mengatakan dominasi penggunaanlayanan online adalah pada e-mail (59%), instant messaging (59%) dan social networking (58%).

Selain itu, pengguna juga kerap menggunakan search engine (56%), mengakses berita online (47%), menulis blog (36%) serta memainkan game online (35%). Hal ini tentu mengejutkan. Peluang ini bisa dimanfaatkan untuk membangun sebuah komunitas masyarakat baca, dimana kita dapat memperoleh informasi,buku bacaan, atau yang lainnya secara gratis. Ini sangat efektif untuk menjaring massa untuk menjadi anggota. Depdiknas juga telah mewujudkan sebuah situs yang mempunyai beberapa koleksi buku yang dapat di download secara gratis. Mungkin kedepan situs ini bisa dikembangkan lebih lanjut, tidak hanya koleksi buku-buku  pelajaran saja, bisa berupa buku-buku bacaan, majalah,dsb. sehingga menarik untuk dikunjungi. Dan situs ini dapat menjadi tempat berkumpul para komunitas pembaca Indonesia. Tetapi masalahnya adalah, bagaimana dengan mereka yang tidak mempunyai komputer   atau laptop. Mereka harus belajar di rental komputer atau di warnet. Untuk itu pra generasi muda yang kurang mampu perlu diberikan fsilitas oleh pemerintah.   Kalaulah suatu pemda dapat memberikan suntikan dana milyaran rupiah untuk olah raga sepak bola, mengapa memberikan fasilitas beberapa laptop saja tidak bisa.
Peran keluarga juga sangat penting dalam rangka mengarahkan minat baca anak sejak kecil, agar anak  terbiasa untuk membaca hingga dewasanya nanti. Menurut Bernice Cullinan dan Bord Bagert dalam bukunya  Helping Your Child to Read, anak yang membaca bersama orang tuanya ternyata cenderung memiliki  intelegensi, kemampuan membaca, penguasaan bahasa dan keterampilan berkomunikasi dibandingkan mereka yang kurang memperoleh bimbingan orang tua. Oleh karena itu  perlu sekali peran orang tua untuk mendidik anaknya.
Jika membaca telah menjadi suatu kegemaran dan kebutuhan dalam kehidupan kita sehari-hari, serta anak anak telah dibiasakan membaca sejak kecil, serta perpustakaan telah tersebar merata di negeri ini, secara otomatis  budaya membaca sepanjang hayat akan terbentuk di negara kita.
Masyarkat Indonesia mejadi masyarakat yang cerdas dan kita bisa mengejar ketertinggalan kita dari negara-negara maju, agar negara kita tidak diremehkan. Dan pendidikan menjadi ujung tombak negara ini, untuk mencapau kehidupan yang lebih baik.
Sumber : http://www.pemustaka.com

Partikel Tuhan

Minggu-minggu ini, dunia dihebohkan dengan sebuah penemuan baru yang disinyalir adalah penemuah sebuah partikel Tuhan. Partikel Tuhan? lalu apa maksudnya..?
mengapa partikel ini didefinisikan sebagai partikel Tuhan?
Menurut beberapa referensi yang saya baca, pada awalnya partikel ini ditemukan oleh Peter Higgs, 48 tahun silam. istilah yang mengelitik itu. Istilah “partikel Tuhan” dikenal sejak 1993, dari buku yang berjudul “The God Particle: If the Universe is the Answer, What is the Question?” karya penerima Nobel bidang Fisika, Leon M. Lederman.
Higgs menceritakan, awalnya sang penulis memberi nama partikel itu “Goddamn particle” alias “partikel terkutuk”, saking sulitnya untuk ditemukan. Namun, editor tak berkenan, dan mengubahnya menjadi “God particle” alias “partikel Tuhan”. “Istilah itu tidak digunakan para fisikawan, namun menarik bagi umum,” kata Higgs.Tapi gara-gara istilah itu, proyek pencarian partikel yang memakan dana besar mendapat perhatian dunia. Istilah “partikel Tuhan” terdengar lebih seksi, dan menggelitik dari pada “Higgs boson”.
Dengan nama partikel Tuhan inilah para peneliti diseluruh dunia merasa tertantang dan berlomba-lomba menemukan partikel yang dianggap sebagai kunci dari pembentukan alam semesta ini. Sebagaimana dikutif Daily News bahkan pencarian partikel ini telah melibatkan 3000 ilmuan dari 40 negara di bawah sebuah lembaga Organisasi Penelitian Nuklir Eropa (CERN) yang berkantor di Jenewa Swiss.
yang pada akhirnya 4 Juli 2012 lalu kantor Center For Nuclear Research (CERN) secara resmi mengumumkan penemuan partikel barunya yang memiliki masa sekitar 125-126 gigaelectronovolts (GeV). itu artinya sekitar 130 kali lebih berat dari proton yang menjadi inti dari setiap atom. Penelitian itu memakai Large Hadron Collider (LHC), pemercepat partikel sepanjang 27 kilometer, terkubur di bawah tanah di perbatasan Prancis dan Swiss. Dibangun dengan dana US$10,5 miliar, alat itu dipakai untuk menciptakan kembali kondisi setelah Big Bang, ledakan mahabesar, yang diduga sebagai awal penciptaan alam semesta.
Rahasia penciptaan
Higgs boson adalah keping terakhir dari puzzle untuk melengkapi Model Standar Partikel Elementer, salah satu teori yang paling sukses untuk menjelaskan bagaimana partikel dasar berinteraksi dengan gaya-gaya fundamental. Sekaligus memahami asal usul alam semesta, bagaimana ia berkembang, dan bagaimana manusia ada hingga saat ini.
Untuk memahami Model Standar, kita harus mengetahui fisika didasarkan pada konsep empat gaya di alam: elektromagnetik, gaya kuat, gaya lemah, dan gravitasi.
Apa saja partikel itu? Model Standar menyatakan, materi terdiri dari partikel kecil yang disebut fermion. Fermion terdiri dari quark dan lepton. Ada juga boson, yakni partikel perantara interaksi antar materi. Tiap boson membawa gaya sendiri –gluon membawa gaya kuat, foton membawa gaya elektromagnet W, Z boson membawa gaya lemah, dan graviton membawa gaya gravitasi. Partikel terakhir, yakni Higgs boson yang berperan menentukan massa. Kecuali Higgs boson, semua partikel dalam Model Standar sudah ditemukan.
Bersandar pada hukum distribusi statistik kuantum Bose-Einstein, hasil kolaborasi fisikawan India, Satyendra Bose dan Albert Einstein, Peter Higgs pada 1960-an mencetuskan teori yang menuntut adanya partikel subatom dari suatu medan (field) yang memberikan massa ke partikel dasar – yang kelak disebut Higgs boson.
Begini cara kerjanya: partikel tak bermassa seperti foton memang tidak berinteraksi dengan medan Higgs, tetapi partikel lain semacam elektron dan quark berinteraksi dengan medan itu menghasilkan massa sesuai sifat interaksinya. Semakin besar interaksi partikel, makin besar massanya.
Dari mana muncul nama Higgs boson? Medan Higgs ini terdiri dari kuanta partikel berjenis boson – itu sebabnya dinamai Higgs boson, yang memiliki ciri, massanya diprediksi berada diatas 100 Giga eV atau lebih dari 100 kali massa proton.
Lucunya, saat mengirimkan makalah berisi hipotesanya ke jurnal Physics Letters tahun 1964 silam, Higgs sama sekali tak menyebut soal partikel itu. Akibatnya, para editor jurnal yang notabene fisikawan ternama menolaknya.
Kemudian Peter Higgs menambahkan paragraf kecil tentang partikel yang dimaksud, karena terlanjur sakit hati, ia mengirimkan revisi makalahnya itu ke jurnal saingan, Physical Review Letters, yang menerimanya senang hati. Sebagai fisikawan pertama yang menyebutnya, partikel itu menyandang namanya.
Lalu apa hubungannya dengan pembentukan alam semesta?
Pada 13,7 miliar tahun lalu, sesaat setelah dentuman terjadi (Big Bang), semesta yang panas terisi oleh hamparan partikel. Tanpa kehadiran Higgs boson, maka quarks tidak akan terkombinasi membentuk proton atau neutron. Kemudian, proton dan neutron pun tak akan terkombinasi dengan elektron membentuk atom. Tanpa atom, maka molekul dan materi pun tidak akan terbentuk. Atau dengan kata lain: tak ada galaksi, tak ada bintang, tak ada planet, tak ada kehidupan di muka Bumi.
Michael Tuts, Profesor Fisika dari Columbia University yang terlibat dalam penelitian tim ATLAS mengatakan, masih perlu sejumlah pembuktian untuk menyatakan bahwa itu adalah Higgs boson. Kendati demikian, partikel berat itu dinyatakan memiliki karakteristik “partikel Tuhan”.
Begitulah partikel ini di jelaskan dari mulai mengapa dinamakan patikel tuhan dan bagaimana cara kerja partikel ini hingga didefinisikan sebagai partikel tuhan, yang pasti penemuan ini merupakan penemuan yang luar biasa yang lahir dari ribuan tangan Ilmuan yang mungkin harus dan patut kita pelajari juga, adapun terkait dengan namanya sebagai partikel Tuhan, di awal sudah dijelaskan bahwa itu tidak terkait dengan zat Tuhan, bahkan Higgs sebagai pencetus nama Partikel Tuhan ini pun mengaku tak suka dengan istilah “partikel Tuhan”. Sebab, “bisa menyinggung perasaan orang beragama, walau dia sendiri adalah sebagai seorang ateis.”
Yang pasti sebagai seorang Mahasiswa muslim, dari sudut pandang Islam. “Dalam ajaran akidah Islam, wujud Allah itu adalah Zat Yang Maha Tinggi dan tidak dapat dilihat dengan kasat mata oleh manusia,” sekalipun oleh ribuan Ilmuan yang didatangkan dari seluruh dunia.
Penemuan yang dinamakan dengan partikel Tuhan inipun bagi saya hanyalah sebuah penemuah pentingbaru yang merupakan makhluk ciptaan Allah biasa, yang baru ditemukan manusia dari ribuan bahkan jutaan partikel yang tak terhingga yang ada di jagat raya ini.
Adapun sikap kita sebagai seorang akademisi ialah mencoba mempelajari lebih dalam mengenai penemuan itu sebagai sebuah khasanah ilmu baru yang bisa memperkaya pemahaman manusia yang dampaknya bisa menambah keimanan kita kepada Allah SWT.
Wallahu,alam.
sumber: http://teknologi.kompasiana.com/terapan/2012/07/16/partikel-tuhan/

Senin, 17 September 2012

Salahudin Al Ayubi

Salahudin Al Ayubi atau sering juga di sebut sebagai “Saladin” di dunia barat, merupakan panglima perang Muslim yang dikagumi kepiawaian berperang serta keshalihannya baik kepada kawan dan lawan-lawannya. Keberanian dan kepahlawanannya tercatat sejarah di kancah perang salib.
Juli 1192 sepasukan muslim dalam perang salib menyerang tenda-tenda pasukan salib diluar benteng kota Jaffa, termasuk didalamnya ada tenda Raja Inggris, Richard I. Raja Richard pun menyongsong serangan pasukan muslim dengan berjalan kaki bersama para prajuritnya. Perbandingan pasukan muslim dengan Kristen adalah 4:1. Salahudin Al Ayubi yang melihat Richard dalam kondisi seperti itu berkata kepada saudaranya : ” Bagaimana mungkin seorang raja berjalan kaki bersama prajuritnya? Pergilah ambil kuda arab ini dan berikan kepadanya, seorang laki-laki sehebat dia tidak seharusnya berada di tempat ini dengan berjalan kaki “. Fragmen diatas dicatat sebagai salah satu karakter yang pemurah dari Salahudin, bahkan kepada musuhnya sekalipun. Walalupun sedang diatas angin tetap berlaku adil dan menghormati lawan-lawannya.
Sejarah Hidup Salahudin
Salahudin lahir disebuah kastil di Takreet tepi sungai Tigris (daerah Irak) tahun 1137 Masehi atau 532 Hijriyah. Bernama asli Salah al-Din Yusuf bin Ayub. Ayahnya Najm ad-Din masih keturunan suku Kurdi dan menjadi pengelola kastil itu. Setelah kelahiran Salahudin keluarga Najm-ad-Din bertolak ke Mosul, akibat ada konflik didalam kastil. Di Mosul , keluarga Najm bertemu dan membantu Zangi, seorang penguasa arab yang mencoba menyatukan daerah-daerah muslim yang terpecah menjadi beberapa kerajaan seperti Suriah, Antiokhia, Aleppo, Tripoli, Horns, Yarussalem, Damaskus.
Zangi berhasil menguasai Suriah selanjutnya Zangi bersiap untuk menghadapi serbuan tentara Salib dari Eropa yang telah mulai memasuki Palestina. Zangi bersama saudaranya; Nuruddin menjadi mentor bagi Salahudin kecil yang mulai tumbuh berkembang dalam lingkungan keluarga ksatria. Dari kecil sudah mulai terlihat karakter kuat Salahudin yang rendah hati, santu serta penuh belas kasih. Zangi meninggal digantikan Nuruddin. Paman Salahudin, Shirkuh kemudian ditunjuk untuk menaklukan Mesir yang saat itu sedang dikuasai dinasti Fatimiyah. Setelah penyerangan kelima kali, tahun 1189 Mesir dapat dikuasai.  Shirkuh kemudian meninggal. Selanjutnya Salahudin diangkat oleh Nuruddin menjadi pengganti Shirkuh.
Salahudin yang masih muda dan dinggap “hijau” ternyata mampu melakukan mobilisasi dan reorganisasi pasukan dan perekonomian di Mesir, terutama untuk menghadapi kemungkinan serbuan balatentara Salib. Berkali-kali serangan pasukan Salib ke Mesir dapat Salahudin patahkan. Akan tetapi keberhasilan Salahudin dalam memimpin mesir mengakibatkan Nuruddin merasa khawatir tersaingi. Akibatnya hubungan mereka memburuk. Tahun 1175 Nuruddin mengirimkan pasukan untuk menaklukan Mesir. Tetapi Nuruddin meninggal saat armadanya sedang dalam perjalanan. Akhirnya penyerangan dibatalkan. Tampuk kekuasaan diserahkan kepada putranya yang masih sangat muda. Salahudin berangkat ke Damaskus untuk mengucapkan bela sungkawa. Kedatangannya  banyak disambut dan  dielu-elukan. Salahudin yang santun berniat untuk menyerahkan kekuasaan kepada raja yang baru dan masih belia ini. Pada tahun itu juga raja muda ini sakit dan meninggal. Posisinya digantikan oleh Salahudin yang diangkat menjadi pemimpin kekhalifahan Suriah dan Mesir.
Salahudin dan Perang Salib
Saat Salahudin berkuasa, perang salib sedang berjalan dalam fase kedua dengan dikuasainya Yerussalem oleh pasukan Salib. Namun pasukan Salib tidak mampu menaklukan Damaskus dan Kairo. Saat itu terjadi gencatan senjata antara Salahudin dengan Raja Yerussalem dari pasukan Salib, Guy de Lusignan.
Perang salib yang disebut-sebut sebagai fase ketiga dipicu oleh penyerangan pasukan Salib terhadap rombongan peziarah muslim dari Damaskus. Penyerangan ini dipimpin oleh Reginald de Chattilon penguasa kastil di Kerak yang merupakan bagian dari Kerajaan Yerussalem. Seluruh rombongan kafilah ini dibantai termasuk saudara perempuan Salahudin. Insiden ini menghancurkan kesepakatan gencatan senjata antara Damaskus dan Yerussalem. Maret 1187 setelah bulan suci Ramadhan, Salahudin menyerukan Jihad Qittal. Pasukan muslimin bergerak menaklukan benteng-benteng pasukan Salib. Puncak kegemilangan Salahudin terjadi di Perang Hattin.

Perang Hattin terjadi di bulan Juli yang kering. Pasukan muslim dengan jumlah 25000 orang mengepung tentara salib didaerah Hattin yang menyerupai tanduk. Pasukan muslim terdiri atas 12000 orang pasukan berkuda (kavaleri) sisanya adalah pasukan jalan kaki (infanteri). Kavaleri pasukan muslim menunggangi kuda yaman yang gesit dengan pakaian dari katun ringan (kazaghand) untuk meminimalisir panas terik di padang pasir. Mereka terorganisir dengan baik, berkomunikasi dengan bahasa arab. Pasukan dibagi menjadi beberapa skuadron kecil dengan menggunakan taktik hit and run.
Pasukan salib terdiri atas tiga bagian. Bagian depan pasukan adalah pasukan Hospitaler, bagian tengah adalah batalyon kerajaan yang dipimpin Guy de Lusignan yang juga membawa Salib besar sebagai lambang kerajaan. Bagian belakang adalah pasukan ordo Knight Templar yang dipimpin Balian dari Ibelin. Bahasa yang mereka gunakan bercampur antara bahasa Inggris, Perancis dan beberapa bahasa eropa lainnya. Seperti umumnya tentara Eropa mereka menggunakan baju zirah dari besi yang berat, yang sebetulnya tidak cocok digunakan di perang padang pasir.
Salahudin  memanfaatkan celah-celah ini. Malam harinya pasukan muslimin membakar rumput kering disekeliling pasukan Salib yang sudah sangat kepanasan dan kehausan. Besok paginya Salahudin membagikan anak panah tambahan pada pasukan kavalerinya untuk membabat habis kuda tunggangan musuh. Tanpa kuda dan payah kepanasan, pasukan salib menjadi jauh berkurang kekuatannya. Saat peperangan berlangsung dengan kondisi suhu yang panas hampir semua pasukan salib tewas. Raja Yerussalem Guy de Lusignan berhasil ditawan sedangkan Reginald de Chattilon yang pernah membantai khalifah kaum muslimin langsung dipancung. Kepada Raja Guy, Salahudin memperlakukan dengan baik dan dibebaskan dengan tebusan beberapa tahun kemudian.
Menuju Yerussalem
Dari Hattin, Salahudin bergerak menuju kota-kota Acre, Beirut dan Sidon untuk dibebaskan. Selanjutnya Salahudin bergerak menuju Yerussalem. Dalam pembebasan kota-kota ataupun benteng Salahudin selalu mengutamakan jalur diplomasi dan penyerahan daripada langsung melakukan penyerbuan militer. Pasukan Salahudin mengepung Kota Yerussalem , pasukan salib di Yerussalem dipimpin oleh Balian dari Obelin. Empat hari kemudian Salahudin menerima penawaran menyerah dari Balian. Yerussalem diserahkan ketangan kaum muslimin. Salahuddin menjamin kebebasan dan keamanan kaum Kristen dan Yahudi. Fragmen ini di abadikan  dalam film “Kingdom Of Heaven” besutan sutradara Ridley Scott. Tanggal 27 Rajab 583 Hijriyah atau bertepatan dengan Isra Mi’raj Rasulullah SAW, Salahudin memasuki kota Yerussalem.

Ada suatu percakapan dalam film Kingdom Of Heaven yang menarik bagi penulis, yang kurang lebih seperti ini :
Balian : ”Saya serahkan kunci kota Yerussalem kepada anda, tapi anda harus dapat bisa menjamin keselamatan kami, orang-orang non-muslim”
Salahudin: ”Saya akan jamin keselamatan anda”
Balian : ” Apa yang dapat menjamin kami bahwa anda akan menepati janji anda ?” (Balian masih ingat saat-saat Yerussalem jatuh ke tangan pasukan Salib, banyak penduduk sipil muslim yang dibantai sampai kota Yerussalem sesak oleh mayat, dan Balian khawatir Salahudin melakukan hal yang sama )
Salahudin : ” (diam sejenak..menatap tajam Balian) Saya akan menepati janji, Insya Allah ..saya adalah Salahudin saya bukan seperti orang-orang anda”. 
…………………………………………………………
Di Yerussalem, Salahudin kembali menampilkan kebijakan dan sikap yang adil sebagai pemimpin yang shalih. Mesjid Al-Aqsa dan Mesjid Umar bin Khattab dibersihkan tetapi untuk Gereja Makam Suci tetap dibuka serta umat Kristiani diberikan kebebasan untuk beribadah didalamnya. Salahudin berkata :” Muslim yang baik harus memuliakan tempat ibadah agama lain”. Sangat kontras dengan yang dilakukan para pasukan Salib di awal penaklukan kota Yerussalem (awal perang salib), sejarah mencatat kota Yerussalem digenangi darah dan mayat dari penduduk muslimin yang dibantai. Sikap Salahudin yang pemaaf dan murah hati disertai ketegasan adalah contoh kebaikan bagi seluruh alam yang diperintahkan ajaran Islam.
Salahudin Al-Ayubi tidak tinggal di istana megah. Ia justru tinggal di mesjid kecil bernama Al-Khanagah di Dolorossa. Ruangan yang dimilikinya luasnya hanya bisa menampung kurang dari 6 orang.Walaupun  sebagai raja besar dan pemenang perang, Salahudin sangat menjunjung tinggi kesederhanaan dan menjauhi kemewahan serta korupsi.
Salahudin berhasil mempertahankan Yerussalem dari serangan musuh besarnya Richard The Lion Heart, Raja Inggris. Richard menyerang dan mengepung Yerussalem Desember 1191 dan Juli 1192. Namun penyerangan-penyerangannya dapat digagalkan oleh Salahudin. Kepada musuhnya pun Salahudin berlaku penuh murah hati. Saat Richard sakit dan terluka, Salahudin menghentikan pertempuran serta mengirimkan hadiah serta tim pengobatan kepada Richard. Richard pun kembali ke Inggris tanpa berhasil mengalahkan Salahudin.
Sepanjang sejarah Yerussalem sebagai kota suci bagi tiga agama, sejak ditaklukan Salahudin, Yerussalem belum pernah jatuh ketangan pihak lain. Baru setelah Perang Dunia I, Yerussalem jatuh ketangan Inggris yang kemudian diserahkan ke tangan Israel.
Semasa hidupnya Salahudin lebih banyak tinggal di barak militer bersama para prajuritnya dibandingkan hidup dalam lingkungan istana. Salahudin wafat 4 Maret 1193 di Damaskus. Para pengurus jenazah sempat terkaget-kaget karena ternyata Salahudin  tidak memiliki harta. Ia hanya memiliki selembar kain kafan yang selalu di bawanya dalam setiap perjalanan dan uang senilai 66 dirham nasirian (mata uang Suriah waktu itu).
Sampai sekarang Salahudin Al-Ayubi tetap dikenang sebagai pahlawan besar yang penuh sikap murah hati.